Minggu, 25 September 2011

Pesan kecil Saskia...

Lima tahun sudah pernikahan kami tetapi kehadiran tangis bayi tidak juga kunjung hadir dalam rumah kami. Aku menangis setiap kali mengunjungi bayi teman atau kerabat yang baru melahirkan dan suamiku sangat paham itu. Ketika aku melihat bayi-bayi di dalam inkubator hangat sehingga membuatnya tidur dengan nyenyak... Tanpa terasa pelupuk mataku menjadi hangat dan butiran air mataku jatuh ke lantai. Aku melihat lihat bayi kecil berada di box persis di depan mataku...bayi itu menangis...pipinya memerah...”duh ingin sekali aku mengendongnya dan memberikan pelukan terhangat... tapi aku bukan bundamu sayang.Setiap 2 minggu sekali aku harus berkunjung ke dokter kandungan yang juga membuat diriku semakin stress...Aku selalu merasakan sensasi yang sama setiap aku periksa ke dokter kandungan. Keringat dingin,perutku mulas sekali perasaan bercampur aduk ketika harus menunggu antrian periksa. Kursi besi tempat kami menunggu terasa dingin karena saat ini menunjukkan pukul 21.30 WIB.Dokter kandungan yang kami pilih adalah dokter kandungan terkenal dan terhebat di kotaku. Dengan biaya periksa yang sangat mahal pada waktu itu,membuat kami harus berhemat luar biasa. Suamiku sangat baik dan sayang padaku ia menggegam erat jemari tanganku,itu sudah merupakan kekuatan yang luar biasa.
” Sayang.... kita hadapi bersama-sama yah ”bisiknya ditelinggaku untuk sementara waktu kata-kata itu menentramkan hatiku.Dia sangat tau aku gelisah...,aku cemas...,aku takut ...vonis apa selanjutnya yang akan kami dengar.Kadang aku merasa sangat iri sekali ketika melihat ada beberapa wanita perutnya sudah membuncit karena ada malaikat kecil di rahimnya. Dan kulihat suaminya mengelus-elus perut wanita itu... Duh Tuhan , kapan aku merasakan itu semua??? Kapan??? Aku berteriak dalam hati. Tanpa terasa mataku beradu dengan wanita yang kulihat perutnya masih rata. Dia tersenyum kearahku..aku membalasnya dengan senyuman dalam hatiku berkata” semangat ya..berjuang terus...Sampai akhirnya namaku di sebut juga oleh suster jaga.”Ny Shinta silahkan...masuk. Kaki terasa berat melangkah seperti di bebani oleh beton yang sangat berat. Dokter memeriksaku ...
“ Ia mengeryitkan dahinya...pasti ada yang tidak beres..batinku tanganku terasa sangat dingin. “kemungkinan indung telur ibu tersumbat itu yang menyebabkan sel telur dan sperma susah bertemu. Aku memberanikan diri bertanya,” berapa persen kemungkinan kami dok?...”Hemm... tinggal 50% Jawab dokter itu santai. “Duh bener2x gak punya perasaan batinku... aku pulang dengan perasaan hancur... Aku sedih....aku merasa wanita paling tidak beruntung di dunia ini.Kami harus terus berjuang...terus berdoa...aku memberi semangat dalam hati

****
sampai akhirnya.
Tepat enam tahun pernikahan kami, Bayi kecilku lahir dengan berjuangan yang luar biasa. Ketuban yang pecah duluan membuat bayi kami susah keluar. Aku minta ditambah induksi. Aku tidak mau menyerah.... dan haruskah menyerah pada moment terpenting selama lima tahun yang sudah kami lewati. Aku tidak mau menyerah. ...”Dokter sudah memberikan saran untuk operasi caesar tapi aku tolak. “ Tidak dokter aku pasti bisa,” Jawabku. Di saat tubuhku sudah melemah, cairan ketuban keluar begitu banyak...rasa sakit dipunggung yang luar biasa. Perasaan mulas yang tidak terkira ...Nyawaku terasa tinggal ditenngorakanku . Tapi aku melewati detik.menit dan jam kujadikan simphoni yang indah dalam kehidupanku. Sampai akhirnya” Ku dorong dengan kuat bayi dalam rahimku sesuai dengan aba-aba dokter yang membantu persalinanku. “Tangissss ....bayiku terasa sangat keras memenuhi ruangan tempat aku bersalin. Saat itulah aku menangis terharu demikian juga dengan suamiku. “ Selamat datang ke dunia sayang....Terima kasih Tuhan Buat hadiah terindah yang Engkau berikan kepada kami. Aku lupa dengan rasa sakit yang baru aku rasakan....Sampai akhirny kami menangis bertiga...Kami memberi nama putri pertama kami “ Saskia Putri Anugerah”
****
Gadis kecilku tumbuh seperti layaknya anak-anak lain. Dia sangat cantik, cerdas, lucu dan satu lagi sangat suka di foto. ..... hahaha.....itu kemungkinan menurun dari aku. Suamiku memang sangat suka dunia fotografi dia tidak pernah melewatkan moment terindah Saskia. Semua terekam dalam kamera suamiku ....Foto Saskia saat masih kecil di bak mandi, di atas sepeda mini, diatas ayunan, Aku suka memajang foto-foto Saskia dalam figura di ruang tamuku. Tidak terasa kini gadis kecilku telah berusia 5 tahun...Aku teringat saat mengantarnya masuk sekolah TK. Ketika banyak teman-temanya menangis di hari pertama sekolah. Aku lihat dia sama sekali tidak menangis bahkan ia mengajungkan jempolnya ke arahku dan akupun membalas mengajungkan jempolku kepadanya. Sepulang sekolah dia bercerita ....”bunda –bunda ...tadi loh dody nangis... panggil-panggil bundanya, itu namanya cemen ya bun”gadisku bercerita dengan antusias,aku tersenyum . “Saskia nangis gak tadi”Tanyaku . “enggaklah bunda...Kia kan anak hebat” dia berbisik di telinggaku. Aku menciumnya sambil berbisik ditelingganya”Saskia memang anak paling hebat” dia tertawa kegirangan.
Kudengar mobil suamiku memasuki garasi. Aku sedang mempersiapkan makan malam di dapur. “Ayah...ayah... aku dengar Saskia berteriak memanggil ayahnya sambil berlari menuruni tangga.” Hati-hati sayan...g...belum sempat aku selesaikan ucapkanku kudengar tangis Saskia terdengar sangat keras.Aku Tahu itu tangis kesakitan... “Ya Tuhan ....pekikku. Aku berlari dan ku lihat dia tersungkur dari tangga. Suamikupun berlari ke arah Saskia jatuh. Dia terpeleset tumpahan susu yang lupa aku bersihkan. Aku memeluk gadis kecilku aku usap kepalanya yang terasa ada benjolan karena terantuk pegangan anak tangga. “Cup..cup sayang....aku usap kepalanya. Suamiku marah kepadaku karena kecerobohanku.Aku sangat menyesal kenapa aku tadi tidak segera melap tumpahan susu itu. Bodohnya aku..aku memarahi diriku sendiri. Aku mengoleskan minyak tawon kekepala anakku. Saskia sudah tenang dia tertidur dalam pelukanku. Malam harinya tubuhnya terasa sangat panas...aku memberinya obat penurun panas...Tetapi tidak menunjukkan ada tanda-tanda suhu badannya menurun. Aku terjaga sepanjang malam. Esok harinya kami bawa Saskia ke dokter keluarga...” Tidak apa-apa hanya panas karena influenza, karena kulihat hidung Saskia juga mengeluarkan lendir. Sampai di rumah obat aku berikan secara teratur, Malam harinya kulihat anakku semakin pucat dan badannya sangat lemah sekali. Ini adalah malam ke dua aku tidak tidur. Keesokan harinya ketika aku sedang mempersiapkan sarapan pagi. Suamiku berteriak...Bundaaaa...bundaaa... “iya..iyaa...aku berlari ke kamar Saskia kulihat dia kejang-kejang. Aku ambil sendok kubuka mulutnya ku masukkan sendok di sela-sela giginya. .. Ya..Tuhan Kenapa anakku.... Jerit batinku, Suamiku berlari mengeluarkan mobil dan kami membawa Saskia ke Rumah Sakit Umum..
Setelah menjalani beberapa pemeriksaan yang melelahkan berbulan-bulan sampai pada akhirnya....Seperti tersambar petir di siang hari ketika dokter mengatkan ada kanker di otak Saskia. Aku menangis sejadi-jadinya..Tiidaaakkkkkkk.....Jangan ambil anakku Tuhan. Suamiku memelukku menenangkanku.Aku menyalahkan diriku kenapa Saskia sampai terjatuh..tetapi menurut dokter sebelum Saskia Jatuh dia sudah mengidap kanker otak.Kami menjadikan rumah sakit sebagai rumah kedua... Yang semakin membuatku bersedih ketika Saskia merengekk minta sekolah.” Bunda...Kia..pengen sekolah...dia menarik-narik bajuku. “Iyah...kalo Saskia sembuh pasti sekolah diantar bunda yah sahutku menenangkannya. Ia mengangguk lemah . Kulihat tangan kecilnya dihiasi bekas tusukan jarum-jarum infus...Dia tidak menangis hanya meringis kemudian mengajungkan jempolnya kearahku. ketika jarum-jarum itu seolah-olah gigitan semut yang tidak berarti baginya. Akupun mengajungkan jempolku dan aku tersenyum pedih ke arahnya. Banyak Suster yang sayang pada Saskia karena dia adalah anak yang penurut,cerdas dan menggemaskan. Ya..Tuhan jika boleh memilih biar aku saja yang menggantikan Saskia. Kasihan Gadis kecilku menderita seperti itu aku tidak sanggup melihatnya.
***
Saskia menunjukkan perkembangan yang cukup berarti ...Saat ini Saskia sudah memasuki TK Nol Besar.... Dia sekolah dengan penuh semangat dia minta dibuatkan bekal sandwich kesukaanya di kotak kuning bergambar spongebob. Dokter menyarankan supaya Saskia tidak terlalu capek beraktifitas. Sampai akhirnya pada saat hari ibu tanggal 22 Desember sekolah saskia mengadakan outbound bagi ibu dan anak. Aku sebenarnya keberatan Saskia megikuti acara itu. Tapi dia merengek ingin ikut. Akhirnya kami mengikuti dan melewati permainan antara ibu dan anak dengan acara yang dikemas dengan sangat apik. Di akhir acara setiap anak akan memberikan kartu ucapan kepada ibunya masing-masing. Aku melihat Saskia berlari kearahku dia memnbawa kertas kecil berwarna pink bertuliskan I Love Mom...dan dia memelukku. Itu adalah adegan terindah sepanjang hidupku. “Kubisikan ditelinganya “ Bunda juga sayang kamu Saskia”. Tak terasa air mataku berlinangan. Bagaimana tidak dokter telah memvonis kanker otak Saskia sudah menjalar ke paru-paru, jantung dan ginjalnya,dan umurnya tidak lama lagi.
Sampai akhirnya Saskia harus menjalani kemoterapi, yang menyebabkan rambutnya rontok, sampai hampir gundul, ditambah lagi kanker jahanam itu sudah menyerang pita suaranya. Aku tidak lagi mendengar Saskia memanggil Bunda.....Ayah...Kakek..Nenek...Aku hanya bisa mendengar dia tertawa....bernyanyi...berteriak kegirangan ...dan berlari... ketika rekaman handycam yang kami miliki kami putar ulang.Karena kanker itu telah menggerogoti sistem geraknya. Dia hanya tergolek lemah ditempat tidur. Tetapi semangatnya luar biasa...sebelum dia lumpuh Saskia suka sekali menggambar dan mewarna. Setiap hari dia pasti akan menggambar sesuatu yang lucu. Ada gambar anak kecil dengan rambut di kuncir...gambar bunga...gambar matahari...gambar kupu-kupu...juga gambar sisi kucing kami. Dengan goresan yang khas anak2x....Sampai akhirnya dia koma.... Tidak lagi kulihat dia menggambar....kertas-kertas gambar itu masih tertumpuk rapi di meja rumah sakit. Demikian juga dengan crayon-crayonnya berjajar rapi seolah-olah mewakili pemiliknya yang juga sudah tidak dapat bergerak... 1 minggu dia koma...Di detik-detik terakhirnya kulihat ...tangannya bergerak... aku bersorak kegirangan aku memanggil suamiku ibu dan bapakku.... Aku tau ini adalah tanda-tanda kesembuhan anakku... Ayo Saskia kamu pasti sanggup kamu pasti mampu keluar dari tidurmu. Aku lihat dia menggegam tangannya dan jempolnya ....soal-olah dia mengajungkan jempolnya dan ingin mengatakan “aku hebat”....Sampai akhirnya aku lihat tanganya kembali melemah...”Tidakkkkkkkkkkkkk..... aku berteriak setelah itu aku tidak tau lagi..tubuhku limbung....Saskia telah melepaskan rasa sakitnya....Dia pergi ke sorga menemui pemilikNYA....
Setelah kepergian Saskia ....aku seperti orang gila....aku lewati masa-masa terberat dalam hidupku. Sering aku melihat seolah-olah dia sedang memanggilku bunda..bunda....Dalam mimpiku Saskia selalu hadir jika aku sangat merindukan....Bunda kangeeenn kamu sayang.....Dukungan keluargaku terutama suamiku memberikanku semangat baru. Sampai pada akhirnya aku dapat mengikhlaskan kepergian Saskia..dia jauh lebih baik di Sorga. Setiap kulihat mentari seperti yang dia gambar aku tau dia sedang menyinari hati kami...ketika kulihat gambar bunga aku tau dia ingin memberikan keindahan dan keharuman dalam hidup kami...Ketika Kulihat kupu-kupu aku merasakan Saskia tengah berlari-lari mengejarnya. Kami semua menyayangimu Saskia kamu adalah anugerah terindah dalam kehidupan kami walaupun sesaat tapi kami bangga memiliki anak sehebat kamu sayang....
Sampai akhirnya aku hamil untuk kedua kalinya, Kami semua berharap adik Saskia akan mengobati kerinduan kami pada Saskia. Menjelang Usia kandunganku memasuki tujuh bulan, Aku mencoba memilah-milah baju-baju kecil Saskia di gudang. Sampai akhirnya aku menemukan Buku Notes kecil bergambar spongebob milik saskia. Ada tulisan yang sangat aku kenal itu adalah tulisan Saskia.Kubuka halaman pertama bertulisan: I Love Bunda... halaman ke dua bertulisankan: I Love Ayah... demikian seterusnya halaman demi halaman aku buka dengan perasan semakin rindu Saskia: I Love Kakek... I Love Nenek...I love Sisi (sisi adalah nama kucing anggora kami)...Betapa terkejutnya aku ketika halaman terakhir bertuliskan:
I Love Sakha .... Siapa Shaka....??? Tidak ada anggota keluarga kami yang bernama Sakha???? Sampai akhirnya kami mengerti. Sakha adalah nama yang dipersiapkan Saskia untuk Adiknya.Aku melahirkan anak keduaku...laki-laki kami beri nama seperti nama yang telah di persiapkan Saskia.” Sakha Putra Anugerah”. Saskia Sayang...kamu memang hebat.
(Malang,6 Agustus 2011: dibuat 19:00-23:37 by Ike Ovin Hendriyanti)
Selengkapnya...

CINCIN ILALANG


Namaku Sari Savitri aku duduk dibangku SMA kelas 3 di kota kecil Jawa Timur. Ayah bekerja sebagai buruh tani upahan pada keluarga Rahardjo. Pak Po begitu saya memanggil Kakek Rahardjo yang merupakan pensiunan ABRI yang memiliki tanah yang luas. Sedangkan ibu bekerja sebagai pembantu rumah tangga pada keluarga tersebut. Pak Po sangat baik padaku karena beliau tidak memiliki cucu perempuan sehingga aku sudah dianggap sebagai cucunya sendiri. Berbeda dengan Ndoro Putri istri Pak Po yang tidak suka denganku tapi beliau tetap baik padaku. Kami tinggal di rumah belakang yang sederhana milik keluarga ini. Setiap pagi tugasku membantu ibu di dapur dan menyapu halaman rumah yang sangat luas dengan banyak ditumbuhi pohon mangga.Aku mulai mengayunkan sapu lidiku mengumpulkan setiap daun-daun mangga yang jatuh ketanah. Tiba2x langkahku terhenti ada bayangan yang membuat aku terkesiap...ada seseorang sudah ada di sampingku. “Sari...sapa laki-laki muda yang suaranya tidak asing bagiku. “I..iya mas Dedy..jawabku gugup.Aku menatap laki-laki itu dan tiba-tiba pipiku terasa memerah aku menunduk kembali. Karena kami berbeda derajat dia adalah cucu kesayangan keluarga Raharjo. Saat ini dia sedang menempuh pendidikan AKMIL (Akademi Militer)di kota Magelang.
“Apa kabar? Tanya mas dedy. “Baik mas” jawabku sambil tetap menunduk karena itu adalah ajaran ndoro putri yang harus di patuhi.Harus tetap menunduk jika ditanya majikan. “hei-hei santai aja...kenapa gugup begitu goda mas dedy.Aku tersipu malu...
“Nanti sehabis sarapan pagi antar aku jalan-jalan ke sawah yah....”mas Dedy meminta padaku. “Ta..tapi sa..saya takut ndoro putri marah. “Stt..telunjuknya menutup bibirku supaya aku diam dan merahasiakan rencana kami. Setelah selesai menyapu halaman aku menuju ke dapur untuk membantu ibu. Ibu memperhatikan gerak gerikku, ibu pasti merasa ada perubahan dalam diriku. “Sari tolong cuci sayuran itu nduk..Suruh ibuku. Karena aku melamun hampir aku tidak mendengarnya.” I..Iyah bu...” sahutku membuyarkan lamunanku. Aku mencuci bersih sayuran sesuai perintah ibu. Setelah selesai memasak Pecel ibu menyuruhku menyiapkan sarapan pagi di meja makan. Aku menyiapkan sebakul nasi hangat, sepiring ayam goreng, sepiring tempe goreng, sayur sawi,bayam,kacang panjang serta toge yang sudah direbus serta rempeyek kacang tanah yaitu kerupuk dari adonan tepung terigu dengan kacang tanah sebagai pelengkapnya. Aku melirik ke ruang tengah kulihat mas dedy sedang memainkan gitar akustiknya sambil bernyanyi kecil. Sesaat mata kami berpapasan dia tersenyum ke arahku aku menunduk malu dan berlari ke dapur. Aku tidak dapat menyembunyikan senyumanku ketika tertangkap basah oleh ibuku. “Hayo ada apa kok senyum-senyum sendiri” goda ibuku.Aku tidak menjawab...
Aku menuju kamarku menghempaskan tubuhku di kasur usangku...pikiranku melayang jauuhhh...Hatiku berbunga-bunga rasanya melayang ke langit ke tujuh. Tapi hati kecilku berbicara” janganterlalu senang sari...derajatmu berbeda dengannya. Dia cucu majikanmu sedangkan kamu hanyalah anak pembantu. Kamu tidak boleh berharap terlalu banyak...
Kedatangan mas dedy sudah sangat aku nantikan akhir-akhir ini. Aku mencintainya secara diam-diam...semua gadis d idesaku selalu memperbincangkan laki-laki ini yang berperawakan tinggi, kulitnya putih, potongan rambut cepak dan sangat sopan terhadap siapapun. Karena setiap dia datang pasti banyak cewek-cewek yang datang mencariku sebagai alasan agar bisa bertemu mas Dedy. Seperti Desy yang bertubuh subur anak Pak Wiryo yang kegenitan setiap mas dedy datang...Hufft.Walaupu dia jelek tapi bapaknya kan tuan tanah yang terkenal juga di desaku. Pastilah sangat memiliki peluang besar untuk mendapat restu ndoro putri.” Hufft..seandainya saja aku anak orang kaya............
Aku membuka jendela kamarku yang langsung berhubungan dengan jalan kecil arah menuju ke sawah. Kebetulan hari ini hari minggu jadi aku tidak terburu-buru harus ke sekolah. Aku melihat pukul 8.00 kenapa mas dedy belum tampak juga yahhh...tubuhku panas dingin...jantungku berdebar...perutku terasa mulas sekali walau aku tidak diare... rasanya sesak sekali dadaku nafasku terasa berat...keringat dingin membasahi tubuhku. Aku memandang ke cermin yang ada di almari pakaian yang telah retak sebagian. Kusisir rambutku yanglurus panjang hitam terurai... aku memandang wajahku...wajahku lumayan cantik..tubuhku porposional...kulitku putih sama seperti kulit ibuku walaupun tanpa polesan bedak. Alisku tertata rapi walapun aku tidakpernah merapikan di salon.Hidungku juga mancung seperti hidung bapak sedangkan bibirku juga merah dadu walaupun tanpa pulasan lipstik. Sempurna.....aku bergumam....
Kembali kulongokkan kepalaku melewati jendela...darahku terasa berhenti mengalir...tubuhku terasa lebih hangat dari sebelumnya . Setelah kulihat sosok mas dedy tengah berdiri di dekat pohon belimbing yang tumbuh di samping rumahku. Aku bergegas menghampirinya...dia tersenyum menatapku...”Maaf ya Sari lama nunggunya tadi eyang putri minta pijitin”kata mas dedy menjelaskan sambil tertawa.” Ah...tidak apa2x mas,” jawabku. Sambil kaki kami melangkah menyusuri jalan setapak menuju ke sawah milik kakeknya...Sepertii biasa mas dedy selalu membawa kamera tele...karena dia sangat suka memotret objek-objek alam pedesaan.Ini sih gak seberapa dibanding menunggumu kapan kembali ke sini...tanpa ada kepastian...hanya aku sering menguping pembicaran ndoro putri kalo sedang telphone dengan orang tua mas dedy, Tiba..tiba kaki terantuk batu dan hampir jatuh... .”Hati-hati ..Sari...Teriak mas Dedy untung tangannya begitu cekatan menarik tanganku sehingga tubuhku tertahan untuk terjatuh. Akhirnya kami tertawa bersama....
Menyusuri pematang sawah sambil merentangkan kedua tanganku adalah prosesi yang indah..seolah-olah adegan Kate Winslet dan Leonardo de caprio di film Titanic. Kulihat mas Dedy sedang mengambil foto belalang yang hinggap di daun padi... kemudian di mendahului berjalan di depanku dan menyuruhku merentangkan tanganku dan dia mengambil fotoku...berkali-kali sambil mengarahkan pose-pose yang alami...Angin pagi yang berhembus menyebabkan sebagian rambutku menutupi wajahku . Dan dia melarangku merapikan. “ Biarkan rambutmu ditata oleh angin..”teriaknya. Dia memicingkan matanya menfokuskan ke wajahku... “haha..haha aku tertawa....”kayak foto model aja mas”selorohku...”Kamu lebih dari seorang foto model ..Sari kecantikanmu alami ” teriaknya sambil mengacungkan jempolnya. Dia sempat menunjukkan hasilnya dari menu review.. Ah cantik juga yah aku..hihihi aku tertawa dalam hati. Rok putih selututku dan beground hamparan padi bak permadani hijau serta langit pagi hari yang cerah terasa sangat kontras dan memanjakan mata..
Akhirnya sampai juga kami pada pondok bambu yang sengaja di buat bapakku untuk beristirahat. Dari kejauhan kulihat bapak sedang menyiangi gulma. Aku berteriak memanggilnya. “ Bapakkkkkkkkkkkkk”teriakku... “ Hei..sahut bapak keluar dari lumpur sawah dan menghampiri kami. “ Eh ..den Bagus kapan datang “tanya bapak kepada mas Dedy. “Tadi Malam Pak” Jawab mas dedy.
“Masih lamakah pendidikanya den...”Tanya Bapak. “ masih Kurang 2 tahun lagi pak..jawabnya.Kutinggalkan mereka berdua, aku menuruni pematang sawah menuju sungai kecil yang mengalirkan air yang jernih hingga batu-batunya terlihat jelas...dulu sungai ini adalah tempat favorit kami...sering kami menemukan udang air tawar yang bersembunyi di balik batu..kemudian kami membakarnya dengan menggunakan daun bambu yang telah mengering. Dan memakanya walau dengan aroma sangit yang sangat pekat..kemudian dilanjutkan dengan mandi di sungai ini. Waktu kecil mas Dedy dihabiskan tinggal di desa ini bersama kakek neneknya .kira-kira kelas 3 SMP dia ikut orang tuanya ke Jakarta karena bapaknya orang pangkat di militer dan pindah sekolah ke Jakarta.
Aku tau mas Dedy tidak akan melewatkan ke sungai ini... Karena aku lihat dia menuju kesungai ini. “kenapa sungainya jadi kecil gini yah Sar... tanya dia kepadaku. “Bukan jadi kecil ..kita aja yang jadi besar...hahahha,”jawabku. “Ternyata pinter juga kamu sekarang....,”goda mas dedy sambil mencubit pipiku.... “ Aduh sakit tau....,”pekikku..”Ha..ha..ha kami tertawa bersama. Tak lupa objek aliran sungai dan diriku yang duduk di batu besar menjadi objek bidikan kameranya...Kamipun bermain-main air mengulang masa indah waktu masa kecil dulu.Rasanya kekakuan kami selama ini telah lenyap bersama aliran sungai ini. Kami berpamitan kepada bapak yang masih asik membersikan tanaman padi dari gulma. “Iyah ..cepet pulang nanti ndoro putri marah”bapak mengingatkan kepada kami. “ pak..pulang dulu ya...jawabku. Mendengar nama Ndoro Putri ngeriii juga rasanya. Majikan seorang priyayi jawa dengan sanggul ,kebaya dan jarit yang semakin mengokokohkan status sosial kebangsawananya. Berbeda dengan Pak Poh ..yang memang berasal dari orang kebanyakan. Aku tahu ada kegusaran pada raut muka bapak. Bapak pasti kuatir aku jatuh cinta dan terluka...
“Ayo ke pohon besar...” ajak mas dedy..”Pulang aja yuk mas..jawabku dengan cemas. “Ayolah kalo eyang putri marah biar aku yang menanggungnya nanti”bujuk mas dedy. Aku mengangguk tanda menyetujuinya. Akhirnya kami sampai pada padang ilalang dan pohon trembesi besar yang usianya entah berapa tahun. Sepertinya waktu kami masih kecil pohon ini pun sudah sebesar ini. Kami duduk di bawahnya angin sepoi-sepoi menerpa tubuh kami. Kami saling bercerita tentang segala hal...masa kecil dulu..sekolah dia..sekolahku..sambil kulihat tangan mas Dedy menganyam beberapa ilalang membuat sesuatu menyerupai cincin berjumlah sepasang. Satu berukuran besar dan satu berukuran kecil... setelah selesai dia ngambil bunga liar kecil bentuknya seperti krisan berwarna putih kemudian menyisipkan pada tengah-tengah cincin yang berukuran kecil menyerupai permata pada cincin ilalang. “ Sari...”dia memanggilku sambil menggengam jemariku. Suaranya bergetar berbeda dengan sebelumnya...” iyah...”jawabku dengan perasaan yang berkecambuk. Apa yg akan dia lakukan aku semakin gugup dibuatnya. “Aku mencintaimu sari....”katanya. Aku masih terpana antara percaya dan tidak.”Apakah kamu mau menjadi kekasihku dan mau menungguku sampai selesai pendidikan”tanya dia lagi. Aku hanya mengangguk tanpa ada kata-kata lain yang bisa kuucapkan. Kemudian dia memakaikan cincin ilalang itu di jari manisku. Dan dia menyuruhku memakaikan cincin ilalang satunya yang tanpa bunga. Kemudian kami berhadapan dia mengecup keningku..”tunggu aku yah...aku pasti kembali dan menganti cincin ilalang ini dengan cincin pernikahan” Katanya itu adalah kata terindah seumur hidupku. “Kita rahasikan cinta ini sampai waktu yang tepat, jangan ada surat, telphone,sms ataupun email kita hilangkan perananan teknologi.” Biarkan cinta kita mengasah hati kecil kita untuk peka...dan mengerti apa itu.... CINTA....
Waktu terus bergulir...Satu tahun kemudian...aku selalu menghitung hari demi hari sampailah di bulan yang sama. Aku berharap dia akan datang...ternyata tidak...aku sedih sekali...kulihat cincin ilalang di kotak kayu telah mengering...telah menyusut kalau aku pakai menjadi lebih longgar. bunga kecil yang menjadi permatnya telah rontok kelopak dan mahkotanya... Apakah cintanya juga telah hilang...
Aku menangis... aku sedih...aku terluka sendiri...karena cinta ini juga harus tetap menjadi rahasia. Aku berusaha mencari tahu tentang kedatangan mas Dedy dari pembicaraan pak Po..Ndoro putri..hasilnya nol besar. ‘
Aku melanjutkan studiku di AKPER ( Akademi Perawat)aku memang bercita-cita menjadi perawat. Pak Po yang membiayai pendidikanku. Waktu bergulir dengan cepat seiring pendidkanku selesai. Aku menjadi perawat di RSAD di kotaku. Ditempat kerjaku banyak yang meliriku ingin menjadikanku kekasihnya. Ada dokter Irwan yang terlihat memberikan perhatian lebih padaku tetapi tetap aku tolak dengan halus. Demikian juga dengan Tanto temanku di AKPER yang tanpa lelah ingin mendapatkan cintaku harus gigit jari dengan penolakannku.Aku masih ingin setia ..aku masih ingin menanti ..aku masih ingin menunggu.
Dua Tahun kemudian....
Aku masih tetap setia , menunggu,menanti dalam ketidakpastian dan dalam keputusasaan...Ditambah selentingan Ndoro putri pernah terlibat percakapan dengan tante Ida adek dari ayah mas dedy. pada saat mengantar teh di ruang tamu.“Dedy katanya sudah dilirik menjadi mantu jenderal teman kang masmu”cerita Ndoro Putri kepada tante Ida. “Wah beruntung sekali dedy mau lulus udah ada yang mengantri..hahaha “tante Ida tertawa. Cerita itu terasa menusuk jantungku dan melukai hatiku. Telingaku terasa panas...pelupuk mataku terasa hangat...aku sediihhhh....
Aku berlari...menangis tersedu di kamarku. Ibu tergopoh-gopoh menyusulku ke kamar. “ Ada apa to Nduk “tanya Ibuku. Aku menangis sejadi-jadinya dalam pelukannya, akhirnya aku bercerita tentang semuanya kepada ibuku. “Oalah..Nduk kamu harus sadar siapa kita..siapa den bagus..kita ini hanya orang kecil..bisa makan dan tinggal di rumah kecil ini aja sudah besyukur....,”Ibu menasehatiku. Demikian juga bapak menghiburkan” Anggap saja cincin ilaliang adalah cinta yang hilang. Lupakan den bagus...cari sendiri cinta sejatimu.Kami berpelukan bertiga....walaupun orang tuaku tidak memiliki pendidikan tinggi tapi mereka guru terhebat dalam kehidupanku...membuat aku mengerti apa arti hidup sebenarnya.
Aku mendengar cerita dari Pak Po bahwa mas dedy sudah selesai pendidikanya,dan akan datang besok. Semalaman aku tidak bisa tidur...esok hari adalah hari penentuan... ingin rasanya malam ini cepat berlalu...tapi kadang aku juga ingin lebih lama agar aku lebih siap dengan segala kemungkinan. Keluarga besar Rahadjo telah berkumpul ...Aku dan Ibu sibuk mempersiapkan pesta untuk menyambut kedatangan cucu kesayangan yang telah di wisuda dan selesai pendidikan militernya...Kulihat mobil sedan honda jazz warna putih memasuki halaman samping. Mas dedy keluar dari mobil dia memakai pakaian militer atasan biru muda dan bawahan warna putih lengkap dengan atributnya. Dia terlihat sangat gagah ...laki-laki yang selalu hadir dalam setiap mimpi-mimpi indah dalam penantianku. Aku mencuri pandang dari kerumunan keluarga.. Tiba-tiba darahku terasa mendidih kulihat ada wanita cantik keluar dari mobil itu..pakaiannya sangat modis plus kacamata besar seperti kacamata kuda. Terlihat sedikit angkuh..Kulitnya putih..bibirnya mengunakan lipstik merah menyala.ingin rasanya aku cakar mukanya, kujambak rambutnya kugigit telinganya (....kayak mike tyson ketika melawan Evander Holyfeld). Tapi siapa aku....apa hakku terhadap semua itu. Kulihat mas Dedy tersenyum kearahku...dia melihatku. Tapi kemudian sibuk bersalaman dengan anggota keluarga dan bercerita di ruang keluarga. Dia tidak mencariku...dia tidak menghiraukanku dia tidak menjelaskan apapun...bahkan dia tidak menarik tanganku ke padang ilalang itu. Terasa getir....terasa perih...Aku berlari..sekencang-kencangnya menuju pohon besar itu. Aku menangis sejadi-jadinya....Buat apa pengorbanku selama ini..buat apa aku simpan cincin ilalang ini. Tubuhku terasa lemas tak bertenaga.. Tiba-tiba aku merasa ada tangan yang memegang pundakku ...kemudian berbisik ditelingaku ”Terima kasih masih mencintaiku....”Terima kasih masih setia menungguku...
Aku balikkan badanku, aku hafal siapa pemilik suara itu....dia adalah laki-laki yang kucintai dan selalu berharap di setiap detik tuk bertemu denganya.Kami berpelukan dan dia mengganti cicin ilalang di jari manisku dengan cincin pertunangan. Walaupun Ndoro putri sempat jatuh sakit karena cinta kami ..tapi karena kesabaranku dan ketelatenanku merawatnya meluluhkan hatinya juga. Akhirnya kami menikah dan hidup bahagia . Cincin ilalang kami masih tersimpan sampai hari ini di kotak perhiasan kayu....
(2 Agustus 2011 - 3 Agustus 2011, selesai 18:00-0:50 WIB...By Ophien)
Selengkapnya...

SARAPAN PAGI...`

Aku anak sulung dari 3 besaudara..satu-satunya anak laki-laki usiaku 22 thn Mahasiswa Hukum di Univ. swasta di Surabaya. Adikku Dita usia 17 thn saat ini masih duduk di kelas 2 SMA sedangkan si bungsu Icha 13 thn masih duduk kelas 2 smp. Kami bertiga sangat dekat dengan ibu...pokoknya ibu is the best...dia hanya sosok wanita yang sangat sabar dan telaten mengurus anak2xnya. Pagi-pagi pukul 04.00 dia sudah bermain2x dengan air untuk mencuci beras kemudian menanaknya untuk menyumpal perut kami. Melawan dinginnya embun pagi..melawan melanjutkan mimpi indahnya... Dari kami kecil ibu tidak pernah memiliki pembantu itu karena ibu hanyalah ibu rumah tangga biasa yang hari-harinya di lalui untuk anak-anak dan suaminya. Ada tradisi dalam keluarga kami yaitu sarapan pagi pukul 06.00,tradisi ini sejak masih anak-anak .Tapi saat ini aku merasa sudah tidak indah lagi sarapan pagi kami. Itu bukan karena masakan ibu yang tidak enak...tetapi suasana hatiku yang menyebabkan sarapan pagi kami menjadi tidak menyenangkan. Kami kadang sangat merepotkan ibu karena permintaan kami yag berlebihan..menu pagi yang sering ibu sedikan adalah nasi goreng jawa yaitu nasi goreng resep turun menurun dari nenek (nasi goreng yang bumbunya hanya cabe rawit merah,bawang merah,terasi sama garam) tetapi tidak ada nasi goreng yang melebihi nasi goreng ibu...kalo aku menikah nanti istriku harus belajar membuat nasi goreng jawa ini. Karena tidak ada duanya tidak ada chef yang bisa menandingi nasi goreng ibu ukuran garam dan terasi yang passs..ditambah pedesnya cabe yang membuat muka kami memerah dan keringat bercucuran membuat kami lebih semangat beraktifitas.
Ibu tidak pernah mengeluh harus memenuhi menu yang berbeda-beda, ayah sangat suka rawon..aku suka soto madura...dita suka opor sedangkan icha suka sup merah...bahkan sampai permintaan telor mata sapi kami sangat bervariasi dan merpotkan.. aku suka telur mata sapi yang matang...ayah suka telur mata sapi yang setengah matang...dita suka telur mata sapi yang manis karena di tambahkan kecap diatasnya. Sedangkan icha suka telur mata sapi hanya kuningnya saja sehingga dia selalu sisakan putih telurnya. Bagaimana dengan kesukaan ibu??? Ibu hampir tidak menunjukkan apa yang dia suka, dia akan makan setelah semua makan kadang sisa putih telur icha yang ditinggalkan di piringnya menjadi lauknya ato hanya dengan kerupuk rakyat...yaitu kerupuk putih yang hanya 100 rupiah saja.
Bagaimana dengan ayah... ayah adalah sosok yang sangat kaku dan displin itu mungkin berkaitan dengan pekerjaannya sebagai polisi.Ayah selalu merasa benar dan paling benar...dan tidak ada yang boleh menyalahkan ayah. Hampir tidak ekspresi di wajahnya sekalipun pada saat menonton sepak bola...ketika aku dan adek.adek berteriakk gollll.... ayah yang menonton bersama kami tidak menunjukkan ekspresi apapun... sehingga aku dan kedua adikku bertatapan dan tersenyum..karena akhir2x ini bukan saat bola memasuki gawang yang kami perhatikan kami lebih memperhatikaqn ekspresi ayahh... Ahh..mungkin ayah sudah berteriak dalam hati...Dia makan tanpa bersuara..jika ada diantara kami yang makan sambil ngobrol maka mata ayah akan melotot seolah-olah mau keluar. Tapi itu tidak akan di gubriss oleh adik2xku perempuan mungkin itulah yang menjadikan sarapan pagi kami agak lunak...walau masih terasa kaku. Hubunganku dengan ayah memburuk setamat aku SMA karena ayah sangat berharap aku mau menjadi polisi. Tapi aku merasa waktu itu aku benar-benar laki-laki sejati ketika aku mampu mempertahankan hak pledoiku yaitu tetap ingin menjadi sarjana Hukum...akhirnya ayah seolah-olah menaggapku tidak pernah ada. Hanya ibu yang mampu menghiburku dan terus memberiku semangat tentunya dengan nasi goreng jawa buatanya..hahahaha...
Kekakuan hubunganku dengan ayah akhir-akhir ini semakin menjadi-jadi. Ketika tanpa sengaja aku melihat sms di Hp ayah berasal dari seorang wanita yang tentunya bukan ibuku. Karena ibu tidak punya Hp dan tidak pernah mau dibelikna HP dibilang kalo telephone cukup pake telephone rumah saja... Ibuku begitu sangat lugu..dan pastinya dia tidak akan bisa menyelediki sms di hp ayahku... Aku semakin muak dengan ayah..aku benci ayahh..aku tidak ingin punya ayah seperti dia....aku tidak tega diamenghianati ibuku yang setiap hari tanpa mengeluh menyediakan semua kebutuhan kami. Walau dalam keadaan sakit sekalipun dia akan tetap masak karena dia merasa sangat berdosa jika tidak melakukannya...bagaimana dengan ayah????? Begitu tegakah dia menyakiti hati ibu...membodohi wperempuan yang sangat baik...perempuan yang menyisakan hidupnya hanya berkutat di dapur..sumur ...dan kasur..
Ingin sekali aku ceritakan penemuan sms ayah kepada ibuku...tapi aku tidak tega...aku tidak tega ibu terluka...dan menderita dengan berita yang aku sampaikan...Duh Gusti aku harus bagaimana???Dia akan sangat terluka jika tau..wanita di sms itu mengucapkan terima kasih buat perhiasan yang telah diberikan ayah....bagaimana dengan ibuku..tidak satupun perhiasan emas menghiasi tubuhnya...mungkin hanya giwang yang dia beli mungkin waktu kami masih kecil, itupun dia karena dia tidak ingin lubang telinganya menjadi buntu dan itu satu-satunya perhiasan yang dimilikinya...karena cincin kawinpun turut terjual ketika ayah harus merenovasi rumah dan dia berjanji membelikan ibu lagi...tapi sampai saat ini aku tidak pernah melihat ibu memakai cincin..berbeda dengan ibu-ibu tetangga kami..yang kadang terlihat seperti toko emas berjalan.... ibuku sosok wanita yang sederhana dan bersahaja. Ibu seandainya kamu tau apa yang ayah lakukan padamu??? Kamu pasti akan sangat terluka...ibu aku gak tega....
Pagi ini aku berpamitan dengan ibu kucium punggung tangannya kekecup pipinya...tapi kenapa tiba-tiba ibu memluk begitu erat seolah ada sesuatu yang ingin disampaikan. Kulihat ada sebutir mutiara jatuh tapi di segera membalik badanya ke dapur... Apa yang terjadi..apakah ibu tau semua itu...apakah ibu bisa membuka hp ayah dan membacanya... ahhh tidak mungkinnn...ataukah firasat seorang istri yang mengatakan semua itu. Aku tidak berani menyusul ibuku dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Kukendarai sepeda bebekku menuju ke kampus.. di kampus aku menjadi tidak begitu konsen demikian dengan Amel kekasihku menjadi terheran-heran dengan diriku.
Aku sedang tidak berniat menceritakan apa yang telah terjadi dalam keluargaku demikian juga denga air mata ibu.... aku menjadi sangat malass hari ini. Sepulang mengantar Amel pulang aku memacu sepeda motorku pulang. Aku hanya ingin melihat sosok ibuku...
Sesampai di rumah aku tidak melihat ibu....dimana dia??? Kemana dia??? Aku buka note di dekat kulkas itu adalah catatan ibu jika dia pergi ato pesan buat anggota keluarga yang lain. Kulihat tidak ada pesan untuk hari ini. Kulihat ke belakang rumah hanya jemuran yang sudah setengah keriing... Ibu mencuci semua baju-baju kami. Kadang aku merasa kasihan tetepi ibu tidak pernah mengijinkan kami mengerjakan pekerjaan mencuci. Harapannya waktu yang ada buat kami hanya untuk belajar..tetapi bukanya untuk belajar siihhh malah aku buat pacaran atau nongkrong dengan teman-teman kampus. Aku jadi kasihan dengan ibuku....
Aku panggil-panggil tidak ada sahutan sama sekali, aku semakin cemas dengan keadaan ini waluapun kadang aku cuek dengan kondisi seperti ini di waktu-waktu lalu .tapi kali ini berbeda dengan hari-hari kemarin. Kondisi ibu berbeda hari ini dan aku tidak mengetahui apa yang telah terjadi dengan hatinya??? Tiba-tiba aku dengar suara pintu depan di buka dan kudengar langkah kaki ibu yang sangat aku hafal. “ darimana bu?” tanyaku .” Hei Bram... kok tumben sudah pulang ?”tanya ibuku keheranan. Wajah muram dan sedih yang tapi pagi kulihat kini sirna. Bukannya aku meninginkan ibu bersedih Cuma aku ingin tau apa yang sebenarnya terjadi. “Ibu dari mana?? Belum di jawab juga selorohku. Ini ibu tadi cari toge rawon sampe keliling-keliling kampung akhirnya ketemu juga di warung mbok nah.Haa...ibu masih peduli sekali pada masakan rawon kesukaan ayah dengan mencarikan pelengkapnya toge. Duhh....ayah keterlaluan...
“udah cepet mandi..terus makan tuh rawonnya udah matang,”teriak ibu dari dapur. Akupun segera mandi dan masih pukul 14.00. sehabis mandi aku menuju ruang makan yang letaknya dekat dengan dapur... Ibu segera menyendok nasi dari rice cooker dan menuang rawon yang berwarna hitam pekat kemudian tanganya dengan gesit menabur bawang goreng. Tak lupa dia ambil toge kecil-kecil dan meyendok sambal tomat . kemudian mengulurkannya keapadaku walaupun ini menu favorit ayah bukan berarti aku tidak suka... Ibu memandangiku dengan tersenyum..udah makan cepet kok malah melamun goda ibuku... Aku tersentak rasanya gurat kesedihan yang aku tangakap tadi hilang tak berbekas. Aku menyendok makananku terasa sangat nikmat dengan potongan daging yang empuk dan bumbu rawon yang meresap. Seperti biasa ibu tidak makan tapi ibu lebih suka melihat anak-anaknya makan masakannya. Keluarga kami sangat jarang makan di luar selain harus hemat toh ada ibu yang selalu membuat masakan setiap hari yang mebuat lidah kami terlena olehnya.
Selesai aku makan..aku beranikan bertanya kapada ibu. “ ibu kenapa tadi pagi ibu sedih?” ibu terkejut...si.siapa yang sedih?” dengan terbata-bata menutupi perasaanya.. “enggak kok gak ada apa-apa bantah ibuku. Ibukupun bukan pembohong seperti ayahh..ia tidak pandai memerankan peran itu. Sehingga dengan mudah aku tangkap ibu gak jujur dengan kata-katanya.
“Ibu apa yang terjadi?” tanyaku lagi...akhirnya ibu luluh juga pertahanannya.” Ayahmu Bram....kata-katanya bergetar seolah-olah ingin meredam apa yang bergemuruh di dadanya. “Ada apa dengan ayah?”.... Dia..dia punya affair..denga wanita lain. “Apa.... sedikit berteriak akupun meluapkan emosi yang sama ketika aku baca sms dari hp ayahku. Siapa dia....??? “ tanyaku. “Aku tidak tau Bram tapi aku istrinya selama 24 tahun aku bisa merasakan semua ituuu. Duhhh..ibu aku punya bukti yang bisa menjadikan ayah terdakwa dan tidak mungkin berkelit... Aku terdiam...”Tapi jangan sampai adik-adikmu tau semua ini... aduhhh ibu kenapa mesti ditutupi siihh. Seandainya aku sudah bekerja pasti ibu akan aku ajak pergi meninggalkan ayah. Tapi aku skripsi aja belum mulai dengan apa ibuku aku kasih makan. Ibu memelukku dan menangis di dadaku... Aku membelai rambutnya yang panjang sudah tampak sedikit beruban. Tapi dia sangat anggun walau hanya lipstik merah jambu mewarnai bibirnya...Kecantikannya tidak akan mengaiahkan wanita manapun di dunia ini.
Akupun berniat untuk menyelidiki ayah... aku bolos kuliah untuk beberapa hari, SMS maupun telphone dari Amel tidak aku hiraukan .tapi itu ternyata menjadikan masalah baru bagiku. Amel ngambek ...ahhh bodo amat” keluhku..aku ada ada misi yang lebih penting dari itu semua. Akhirnya aku buntuti ayah sepulang dari dinas. Ternyata dia tidak langsung pulang kerumah karena arah yg dia tuju berlawanan dengan arah ke rumah. Aku buntuti ternyata di menuju apotik. “ngapain ke apotik siapa yang sakit” tapi ayah berbalik arah menuju arah rumah kami. Akhirnya ayah pulang ke rumah. Setelah mandi ayah dengan nikmatnya menikmati masakan ibu aku gak tau namanya apa...terlihat sangat menikmati. Ayah merokok di teras depan tiba-tiba aku dengar Hpnya berbunyi...ingin rasanya telingaku memiliki kekuatan suprasonic yang bisa mnedengar apa yag ayah berbincangkan, “Iya aku segera meluncur” Jawab ayah sambil menutup telephonenya. Terlihat ayah mengambil jaket kulit berwarna hitam dan segera mengendari motornya keluar halaman. Aku tidak ingin kehilangan jejak aku susul ayah di belakangnya dengan kecepatan tinggi. Akhirnya aku berada kurang lebih 100 meter di belakangnya. Dia menuju perkampungan aku tidak perhatikan jalanya. Dia menuju gang sempit sampai harus menuntun sepedanya. Akhirnya sampai pada rumah sederhana dengan pohon mangga di depannya .aku amati dari jauh kebetulan ada tukang jualan pangsit. Akupun membeli pangsit walaupun perutku masih kenyang...aku emmerankan peran sebagai detektif. Aku tanya samap penjual pangsit rumah siapa itu pak?” aku menunjuk rumah yang di datangi ayahku.”oh itu rumah bu ndari...mas? knp memangnya? Ah tidak apa2x... kebetulan saya punya teman kalo gak salah rumahnya itu? Oh pasti temennya mbak Ranti...eh iya..iya jawabku antara bingung menjawab iya ato tidak. “ Oh kasihan lho mas.. Mbak Ranti sekarang sakit parah? Sakit apa?”tanyaku penasaran. Dia harus cuci darah ..dulu bapaknya juga meninggal karena gagal ginjal.. “emang sudah lama gak pernah bertemu ya mas?”tanya penjual pangsit itu. Aku tidak menjawab hanya tersenyum karena pikiranku melayang...Berarti bapak selingkuh dengan ibunya Ranti yang sudah janda.... hemmm geramku. Cerita tukang pangsit tentang Ranti tidak membuat aku berempati sedikitpun.
Kulihat ayah keluar dari rumah itu...didampingi oleh seorang wanita yang mungkin usianya seusia ibuku. Kemudian terlihat mereka menangguk berpamitan...aku sempat menoleh ke arah wanita itu masih..lebih cangtik ibuku.... apa yang diinginkan ayahhh dengan selingkuhan yang memiliki anak penyakitan lagi... gerutuku. Aku tidak langsung pulang tapi mampir ke tempat nongkrong teman-temanku. Tapi rasanya apa yang berkecambuk tetntang perselingkuhan ayahh membuyarkan kebersamaanku dengan teman. Sampai Dody berseloroh kenapa DC mulu sih Bram... ada apalgi sama si Amel??? Hahaha aku hanya tertawa dan pamit pulang. Itu membuat mulut teman-teman melongo...knp anak itu.... kudengar di sela-sela kau menstater sepeda motorku.
Sesampai di rumah kuliahat ayah, ibu dan adik-adik sedang menonton TV acara OVJ masih seperti biasa ayah menontop OVJ tapi ntetap seperti malam-malam sebelumnya tanpa ekspresi... pasti tertawa dalam hati lagi. Yahhh..tapi bagaimana itu kan dah karakter dia mau gimana lagi. Aku rebahkan tubuh di kasur yang telah d rapikan ibuku... bau sprei yang baru di cuci seakan-akan memberikan sensai yang lain. Tapi tidak dengan hatiku. Aku harus mencari tau tentang siapa ibu Ranti..dan apa hubunganya dengan ayahku seorang polisi yang disegani siapapun.
Akhirnya aku mencari tahu informasi tentang perselingkuhan ayah kepada om Rahmad dia adalah teman dekat ayah. Aku tanya tentang wanita dengan lokasi rumah dan anaknya yang bernama Ranti.. Akhirnya aku menemukan jawaban semua itu. Ibu Ranti adalah istri seorang polisi yang telah meninggal dunia akibat komplikasi ginjal. Dan dulu Ibu Ranti adalah wanita yang dikeja-kejar ayah sewaktu masih menjadi polisi muda tapi sayang Ibu Ranti memilih Joko teman satu leting ayah juga.. cinta ayahmu bertepuk sebelah tangan. Apa itu yang menjadikan ayah ingin mengejar di kesempatan yang ke dua saat ini. Tapi di akhir cerita om Rahmad mengagaris bawahi bahwa ayahmu hanya ingin menolong membantu pengobatan ranti saja. Aku pun pulang dengan sedikit perasaan legaa walaupun masih ada tanda tanya bisa saja om Rahmad menutupi itu semua. Aku beranikan diri menuju wanita itu... aku ingin mengataui hubungan apa sebenarnya dengan ayahku. “ Permisi..kuketuk pintu rumah wanita. “iya sebentar ada sahutan dari dalam rumah.Pintu Terbuka wanita itu terlihat ramah dan tidak terlihat seperti wanita penggoda yang ada dlam benakku selama ini. Ada apa ya dekk..? “tanya wanita itu. Saya Bramantyo anak dari... Raharjo. “Oh anak mas Har to... yo wes gedhe yo..logat jawanya kental sekali. “Saya hanya ingin tau kenapa ayah saya sering ke sini?” tanyaku datar.Wanita itu terdiam sejenak ..dia merasa menjadi terdakwa dan anak muda di depannya adalah jaksa penuntut yang ingin hak ibunya. Wanita ini mulai bersuara.” Saya bertemu Mas Har 3 bulan yang lalu secara kebetulan. Kemudian saya menceritakan kondisi anak saya yang sedanng sakit “tapi tidak pernah saya meminta bantuan uang sama mas Har...Tapi kemarin Mas har menyerahkan uang dari sumbangan teman-teman suami saya dulu. “Saya tidak emmiliki hubungan apa-apa dengan ayahmu. Aku mulai sedikit percaya tapi belum sepenuhnya. Ibu...Ibu..sakittt... Kudengar suara wanita yang mengerang kesakitan. Wanita itupun tergogpoh-gopoh ke kamar itu mungkin suara Ranti yang katanya sakit. Aku mengikuti wanita itu ke kamar... Aku lihat wajah ranti sangat pucat ...wajahnya cantik..rambutnya panjang...sepintas terlihat sangat lugu seperti ibuku. Dia merintih kesakitan badanya panas mengigil... aku jadi tidak tega melihatnya. Akhirnya aku keluar ruamah itu tanpa berpamitan.... aku kendarai sepedaku meuju rumah dan aku harus menganalisis satu persatu informasi yang aku dapat hari ini.
Ketika keesokan harinya sehabis sarapan pagi aku ngobrol dengan ibu karena informasi yang ada dikepala membuatku pusing 7 keliling. Aku ceritakan satu persatu Dan dalam hatiku aku percaya ayahku tidak selingkuh. dan ku biarkan ayah dan ibu yang menyelesaikannya aku hanya menunggu sarapan esok hari.
Pagi ini wajah ibu terlihat cerah ceria diapun bercerita setelah semua anggota keluarga berangkat beraktifitas. Bram... ternyata perhiasan yang pernah kamu cerita dulu..itu sebenarnya cincin buat ibu tetapi karena ayahmu merasa ada yang lebih membutuhkannya. Ibu ..tidak marah?”tanyaku... Kenapa harus marah ibu mencintai ayahmu karena semua yang ada di dalam dirinya telah melengkapi hidup ibu.. Dengan segala diamnya membuat hati ibu ramai...dengan muka masamnya memnuat hati ibu manis...dengan suaranya yang keras seolah memrintah anak buah ketika menyuruh ibu membuat kopi sebenarnya buat ibu itulah sapaan yang yang lembut...karena dengan cara itulah ayahhmu mencintaii ibu....Duh ibu memang keren....gak ada duanya....
Sarapan pagi ini yang terindah dari sebelumnya...nasi goreng jawa plus telor mata sapi kesukaanku...
(Malang, 30 Juli 2011....by Ophien)
Selengkapnya...